Banyuwangi adalah salah satu kabupaten di Pulau Jawa yang memiliki misteri dan sejarah. Berbicara mengenai sejarah, hal ini tidak lepas dari keberagaman asal masyarakatnya yang datang dari berbagai suku.
Masih banyak yang mengira bahwa suku yang keberadaannya di Banyuwangi hanyalah Suku Osing. Tapi, tahukah kamu bahwa ada suku-suku lain yang dari dulu memiliki sejarah datang ke Banyuwangi dan sampai sekarang masih ada yang menetap?
Suku Madura
Pada abad ke-19, banyaknya imigran dari daerah-daerah lain menuju Banyuwangi. Salah satunya adalah Suku Madura yang pada saat itu di Madura sendiri mengalami krisis ekonomi. Sehingga faktor tersebut membuat orang-orang Madura keluar dari kampung halamannya untuk mencari lapangan pekerjaan.
Suku Madura yang datang ke Banyuwangi umumnya mencari lapangan pekerjaan berupa pertanian, perkebunan sampai kemaritiman atau perikanan. Daerah-daerah yang didatangi Suku Madura yang terdapat sekor pertanian atau perkebunannya yaitu wilayah Genteng dan Glenmore.
Kemudian, sektor perikanan yang didatangi Suku Madura terdapat di daerah Wongsorejo dan Muncar. Suku Madura mengakui bahwa di Banyuwangi terutama Muncar menyediakan banyak lapangan pekerjaan, contohnya sebagai nelayan dalam mencari ikan. Bahkan sampai sekarang, wilayah Muncar didominasi oleh Suku Madura asli maupun campurannya.
Suku Mandar
Terdapat salah satu daerah di dekat Pantai Boom Banyuwangi yang bernama Kampung Mandar. Ternyata, Kampung Mandar memiliki sejarah kedatangan di Banyuwangi. Mandar itu sendiri merupakan suku dari Sulawesi bagian Barat yang konon memiliki kemampuan maritim yang andal.
Pada abad ke-18 sampai abad ke-19, Suku Mandar berdatangan ke Banyuwangi melalui jalur laut untuk berdagang. Dulunya, Suku Mandar ini berlabuh di suatu daerah yang saat ini bernama Muncar. Mereka di sana bersama pendatang dari etnis-etnis lain seperti Tionghoa, Arab, Melayu dan Bugis. Namun pada era kolonial saat itu terdapat kebijakan berupa pembagian wilayah berdasarkan etnis.
Oleh karenanya, Suku Mandar berpindah ke pesisir pantai (saat ini Pantai Boom). Mereka pindah ke tempat yang dekat pantai karena mata pencaharian utamanya adalah mencari hasil laut. Mulai saat itu, bahkan sampai sekarang pun Suku Mandar menetap di Banyuwangi dan sekarang diberi nama Kampung Mandar dan menjadi kampung tertua yang berada di Banyuwangi Kota.
Suku Melayu
Sesuai dengan namanya, Suku Melayu dari Riau dan Palembang dulunya juga menjadi pendatang di Banyuwangi untuk melakukan aktivitas perekonomian seperti berdagang. Bahkan, sekarang terdapat daerah di Banyuwangi yang bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu itu sendiri merupakan orang-orang yang Suku Melayu asli maupun telah menjadi campur.
Kampung Melayu merupakan kelurahan yang tidak terlalu luas. Kampung ini memiliki perbatasan di Kelurahan Lateng (utara), Kelurahan Kepatihan (selatan), Kelurahan Temenggungan (barat) dan Kelurahan Kampung Mandar (timur).
Suku Jawa
Tampaknya, Suku Jawa sudah tidak menjadi asing lagi di Banyuwangi. Karena, Suku Jawa itu sendiriyang masyarakatnya paling mendominasi di Banyuwangi. Suku Jawa pun juga tersebar di berbagai daerah yang ada di Banyuwangi.
Itulah beberapa suku-suku yang ada di Banyuwangi selain Suku Osing. Dengan adanya berbagai suku di Banyuwangi, hal ini juga akan membawa ke sisi positif seperti akulturasi atau percampuran budaya yang dapat menjadi perpaduan atas keberagaman di Indonesia khususnya Kota Banyuwangi.