Hanya 5% kemasan plastik yang didaur ulang secara efektif, masalah sampah yang membunuh satwa liar telah melampaui batas kewajaran dan menghancurkan ekosistem kita. Sebuah laporan terbaru dari para ilmuwan, plastik dapat merembes ke dalam makanan kita, mempengaruhi kesehatan manusia dan kesuburan alami kita.
Sebagai seorang sadar wisata, kita pasti telah melihat banyak sampah plastik yang tersebar luas dilaut, disungai, dan dihutan. Sekarang dia memperingatkan bahwa akan ada lebih banyak limbah plastik di alam Indonesia dibandingkan fauna pada tahun 2050, kecuali jika kita semua membuat perubahan dari penggunaan produk kemasan plastik.
Kantong plastik, botol plastik dari air kemasan dan minuman ringan, dan limbah kemasan makanan patut disalahkan karena prosedur pembuangan sampah yang ilegal. Sekarang persoalannya telah menjadi sebuah masalah dimana 11 wilayah seukuran benua di lautan utama dunia tercampur dengan limbah plastik, sebuah zat yang membutuhkan waktu lama hingga ribuan tahun untuk bisa terurai di lingkungan alam. Seratus ribu hewan laut termasuk kura-kura, lumba-lumba, paus, burung dan hewan liar mati karena limbah plastik yang berada pada proporsi epidemik.
Saat ini, Asia menyumbang sekitar 70%-80% limbah yang dibuang, negara Indonesia, Vietnam, Filipina, Cina, India dan Bangladesh terhitung sebagai negara mayoritas pembuang plastik. Menurut laporan, produksi plastik telah meningkat dua puluh kali sejak tahun 1964, mencapai 800 juta ton pada tahun 2018. Diperkirakan akan menjadi dua kali lipat dalam 20 tahun ke depan dan hampir empat kali lipat pada tahun 2050.
Meskipun permintaan meningkat, hanya 5% plastik yang didaur ulang secara efektif, sementara 40% berakhir di tempat pembuangan akhir dan sisanya di ekosistem rapuh seperti lautan di dunia. Laporan terbaru mengatakan bahwa setiap tahun “setidaknya 8 juta ton plastik terbuang di laut dimana setara dengan membuang satu truk sampah ke laut setiap menitnya. Jika tidak ada tindakan yang diambil, maka hal ini diperkirakan akan meningkat dua kali lipat per menit pada tahun 2030 dan empat kali lipat per menit di tahun 2050.
Plastik di laut, hari ini dan tahun 2050
Kantong plastik yang dibuang sembarangan dapat terurai di laut, terutama di perairan yang lebih hangat, namun proses tersebut melepaskan bahan kimia beracun yang dapat dicerna oleh ikan dan berakhir dalam rantai makanan manusia. Laporan menyimpulkan bahwa industri plastik secara komprehensif gagal menangani masalah ini.
Apa yang bisa saya bantu?
- Berhenti menggunakan Tas Plastik – Sebisa mungkin gunakan kembali tas Anda dan anjurkan ke orang lain untuk melakukan hal yang sama.
- Jangan membeli makanan dan minuman yang Berwadah Plastik – Jika Anda punya pilihan, belilah minuman Anda dalam kaleng aluminium atau wadah yang dapat di daur ulang. Mengubah kebiasaan konsumsi Anda berarti bisnis seperti Nestle dan Coca-Cola akan dipaksa untuk berinovasi dan mengubah kemasan mereka.
- Ajak teman dan keluarga Anda untuk melakukan hal yang sama. Secara bersama-sama kita bisa membuat perubahan.
- Kurangi, Gunakan Kembali dan Daur Ulang plastik yang Anda gunakan saat ini di dalam kehidupan Anda.
Melihat dari penjelasan diatas bahwa yang telah kita ketahui bahaya sampah plastik bagi ekosistem alam ini. Salah satu hal kecil dan berdampak besar bagi masyarakat Indonesia. TripBanyuwangi telah memberikan salah satu terobosan sadar akan bahaya sampah plastik yaitu “zero waste traveling”. Liburan tanpa sampah plastik. Liburan tanpa meninggalkan sampah memang belum jadi kebiasaan para wisatawan. Ribuan orang yang mendatangi destinaasi wisata dan meninggalkan sampah merupakan salah satu contohnya.
Berwisata memang menjadi kegiatan yang identik dengan segala sesuatu yang praktis, seperti penggunaan bahan plastik yang hanya sekali pakai lalu dibuang. Maka penting untuk menerapkan konsep “zero waste traveling” atau dapat diartikan liburan tanpa sampah, agar traveling tetap diikuti dengan perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Meski terdengar sulit dan membutuhkan persiapan lebih, namun zero waste traveling sejatinya sangat mudah dilakukan. Bagaimana langkahnya? TripBanyuwangi memberikan reusable kit. Reusable kit adalah wadah atau tempat yang bisa dilipat kecil seperti wadah kecil, tumbler, alat makan, dan sapu tangan. Barang-barang tersebut selain bisa digunakan berkali-kali tetapi juga praktis untuk dibawa kemana-mana. Dengan salah satu terobosan yang menjadi pioneer bagi travel agent Banyuwangi merupakan gerakan sadar wisata dan sadar akan kejahatan sampah plastik, diharapkan mampu merubah mindset yang telah lama dimilki masyarakat Indonesia yang tidak tahu akan bahaya sampah plastik menjadi sadar dan faham mengenai bahaya tersebut guna menciptakan lingkungan sehat yang berguna bagi anak cucu kita, bangsa, dan Negara.